Minggu, 05 Februari 2012

Sejarah Singkat Kampusku


Sejarah IKIP PGRI Semarang


IKIP PGRI Semarang didirikan pada tanggal 23 Juli 1981 oleh Pengurus Daerah Tingkat I PGRI Provinsi Jawa Tengah melalui Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) IKIP PGRI Jawa Tengah. Tujuan pendiriannya adalah untuk menyiapkan calon guru berkualitas yang akan turut membangun dan meningkatkan mutu pendidikan serta tercapainya kesejahteraan bagi guru di Indonesia.  Dalam sejarah perkembangannya, perjalanan IKIP PGRI Semarang dapat dibagi dalam empat periode besar.

Periode pertama adalah periode perintisan kelembagaan (1981-1986). Periode ini ditandai dengan berdirinya IKIP PGRI Jawa Tengah oleh Pengurus Daerah Tingkat I PGRI Provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Drs. Is Riwidigdo. Beberapa tokoh pendirinya antara lain Taruna, S.H.; Drs. Is Riwidigdo; Drs. Karseno; Drs. R. Antonius Supardi Hadiatmodjo; Drs. Muhamad Oemar; Drs. Thomas Saha Adiutomo; Drs. Abdul Latief Nawawi S.H.; Drs. Soeparjo; Ny. Widayati Sumiyatun Soeharto; dan Drs. Teddy Iskandi. Melalui SK Mendikbud No. 0395/0/1984 IKIP PGRI Jawa Tengah berubah menjadi STKIP PGRI Jawa Tengah.

Periode kedua adalah periode pembangunan kelembagaan (1987-1992). Pada periode ini, dibawah kepemimpinan Rektor Taruna, S.H., STKIP PGRI Jawa Tengah berubah nama menjadi  IKIP PGRI Semarang.

Periode ketiga adalah periode pembangunan akademik (1993-1997). Periode ini dibawah kepemimpinan Rektor Prof. Drs. Satmoko dengan fokus utama meningkatkan mutu dosen melalui program studi lanjut. Proses pembangunan akademik disempurnakan pada era kepemimpinan Prof. Drs. Sugijono, M.Sc. (1997-2001) yang memiliki enam program studi yaitu: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Pendidikan Matematika (Pend. Mat), Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn); dan Pendidikan Biologi (Pend. Bio). Keenam program studi tersebut diajukan pada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) dengan perolehan akreditasi B.

Periode keempat adalah periode pengembangan (2001-2009). Di bawah kepemimpinan Rektor Dr. Sulistiyo, M.Pd., IKIP PGRI Semarang yang sempat diwacanakan akan berubah menjadi universitas memantapkan diri untuk bertahan dengan bentuk IKIP. Euforia berbagai perguruan tinggi untuk mengubah nama justru membuat IKIP PGRI Semarang semakin fokus sebagai perguruan tinggi pencetak tenaga kependidikan. Pada masa ini, peningkatan tajam terlihat dengan melejitnya posisi IKIP PGRI Semarang sebagai 5 (lima) besar Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang paling diminati calon mahasiswa.

Masih dalam periode ini, seiring dengan masih banyaknya kekurangan guru, khususnya guru TK dan SD, pada tahun 2003, IKIP PGRI Semarang membuka program studi D-2 Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak (PGTK) dan tahun 2004 membuka program studi D-2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Pada tahun 2009 program studi PGSD D-2 ditingkatkan ke jenjang S-1 dan program studi PGTK D-2 ditingkatkan ke jenjang S-1 dengan nama Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Bahkan, untuk mendukung program Gubernur Jawa Tengah tentang Bahasa Jawa sebagai mata pelajaran muatan lokal, IKIP PGRI Semarang juga mengembangkan program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa.

Periode kelima (2009-sekarang) merupakan periode yang menekankan pada pendidikan karakter. Pada periode tersebut, IKIP PGRI Semarang di bawah kepemimpinan Rektor Muhdi, S.H. M.Hum. yang hingga saat ini terus mensosialisasikan metode pembelajaran pendidikan karakter pada anak didik. Berbagai kegiatan untuk mewujudkan terlaksananya pendidikan karakter terus digalakkan pada periode tersebut.

Pada periode ini pula, diwacanakan akan dibuka program pengganti Pendidikan AKTA IV yaitu Pendidikan Profesi Guru (PPG) pada tahun 2011 mendatang. Pendidikan Profesi Guru tersebut merupakan salah satu jalan untuk membentuk lulusan-lulusan guru yang bersertifikat khusus dari pemerintah.
Selain itu, pada periode tersebut IKIP PGRI Semarang telah membuka Program Pasca Sarjana (S2) pada tahun 2010 dengan konsentrasi program studi Manajemen Pendidikan. .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar