Teori-teori
Belajar
Menurut Sardiman (2006:30-36) selama perkembangan sejarah
psikologi, kita banyak sekali mengenal aliran psikologi. Setiap aliran tersebut
mempunyai pandangan sendiri mengenai belajar. Berikut ini adalah beberapa teori
tentang belajar:
1. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Daya
Menurut teori ini, jiwa manusia
terdiri dari bermacam-macam daya. Masing- masing daya dapat dilatih dalam
rangka untuk memenuhi fungsinya. Untuk melatih daya itu dapat digunakan
berbagai cara atau bahan. Misalkan untuk melatih daya ingat dalam belajar
dengan menghafalkan kata-kata atau angka, istilah-istilah asing.
2. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa
Gestalt
Teori ini berpandangan bahwa
keseluruhan lebih penting dari bagian- bagian/unsur. Sehingga dalam kegiatan
belajar berawal dari pengamatan. Pengamatan itu penting dilakukan secara
menyeluruh. Sehingga berdasarkan teori ini mudah atau sukarnya suatu pemecahan
masalah tergantung pada pengamatan. Menurut aliran teori ini, seseorang belajar
jika mendapatkan insight. Insight ini diperoleh kalau seseorang melihat
hubungan tertentu antara berbagai unsur dalam situasi tertentu. Dari aliran
ilmu jiwa Gestalt memberikan beberapa prinsip yang penting, antara lain:
a. Manusia
bereaksi dengan lingkungannya secara keseluruhan, tidak hanya secara
intelektual,
tetapi juga secara fisik, emosional, sosial dan sebagainya.
b. Belajar
adalah penyesuaian diri dengan lingkungan.
c. Manusia
berkembang secara keseluruhan sejak dari kecil sampai dewasa, lengkap dengan
segala aspek-aspeknya.
d. Belajar adalah perkembangan ke arah diferensiasi yang lebih luas.
e. Belajar hanya berhasil apabila tercapai kematangan untuk memperolehinsight.
d. Belajar adalah perkembangan ke arah diferensiasi yang lebih luas.
e. Belajar hanya berhasil apabila tercapai kematangan untuk memperolehinsight.
f. Tidak
mungkin ada belajar tanpa ada kemauan untuk belajar, motivasi memberi
dorongan
yang menggerakkan seluruh organisme.
g. Belajar
akan berhasil kalau ada tujuan.
h. Belajar
merupakan suatu proses bila seseorang itu aktif, bukan ibarat suatu bejana yang
diisi.
3. Teori
Belajar Menurut Ilmu Jiwa Asosiasi
Ilmu jiwa asosiasi berprinsip bahwa keseluruhan itu
sebenarnya terdiri dari penjumlahan bagian-bagian atau unsur-unsurnya. Dari
aliran ini ada dua teori yang terkenal yakni:
a. TeoriKonektionisme
Teori ini mengatakan belajar adalah pembentukan hubungan
antara stimulus dan respon, antara aksi dan reaksi. Antara stimulus dan respon
ini akan terjadi suatu hubungan yang erat kalau sering dilatih. Berkat latihan
yang terus menerus, hubungan antara stimulus dan respon itu akan terbiasa,
otomatis.
b. TeoriConditioning
Teori ini mengemukakan bahwa seseorang akan melakukan
sesuatu kebiasaan karena adanya suatu tanda. Kondisi yang diciptakan merupakan
syarat memunculkan refleks bersyarat.
4. TeoriKonstruktivisme
Konstruktivisme
adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan
bahwa pengetahuan kita itu adalah konstruksi (bentukan) kita
sendiri. Secara sederhanakonstruktivisme beranggapan bahwa pengetahuan kita
merupakan konstruksi dari kita yang mengetahui sesuatu. Pengetahuan itu
bukanlah suatu fakta yang tinggal ditemukan, melainkan suatu perumusan yang
diciptakan orang yang sedang mempelajarinya. Jadi seseorang yang belajar itu
membentuk pengertian. Bettencourt dalam Sardiman (2006:37) menyimpulkan
bahwakonstruktivisme tidak bertujuan mengerti hakikat realitas tetapi lebih
hendak melihat bagaimana proses kita menjadi tahu tentang sesuatu. Jadi menurut
teorikonstruktivisme, belajar adalah kegiatan yang aktif dimana si subjek
belajar membangun sendiri pengetahuannya. Subjek belajar juga mencari sendiri
makna dari sesuatu yang mereka pelajari.
5. Teori belajar dari R. Gagne
Dalam masalah belajar, Gagne
memberikan dua definisi:
a. Belajar adalah suatu proses untuk
memperoleh motivasi dalam pengetahuan,
keterampilan, kebiasaan, dan tingkah
laku.
b. Belajar adalah pengetahuan atau
keterampilan yang diperoleh dari instruksi. Gagne mengatakan bahwa segala
sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat dibagi menjadi lima kategori yang
disebut dengan the domainds of learning yaitu sebagai berikut ini:
1) Keterampilan motoris (motor
skill)
Dalam hal ini perlu koordinasi dari
berbagai gerakan badan misalnya
melempar bola, main tenis, mengemudi
mobil dan sebagainya
2) Informasi verbal
Orang dapat menjelaskan sesuatu
dengan berbicara, menulis, menggambar,
dalam hal ini dapat dimengerti bahwa untuk mengatakan sesuatu
perlu intelegensi.
3) Kemampuan intelektual
Manusia mengadakan interaksi dengan
dunia luar dengan simbol-simbol. Kemampuan
belajar dengan cara inilah yang disebut dengan “kemampuan
intelektual”.
4) Strategi kognitif
Strategi kognitif merupakan
organisasi keterampilan yang internal (internal
organized skill) yang perlu untuk belajar mengingat dan berpikir.
Kemampuan ini berbeda dengan kemampuan intelektual, karena
ditujukan ke dunia luar dan tidak dapat dipelajari hanya dengan berbuat
satu kali serta memerlukan perbaikan-perbaikan terus menerus.
5) Sikap
Kemampuan ini tak dapat dipelajari
dengan ulangan-ulangan, tidak tergantung
atau dipengaruhi oleh hubungan verbal seperti halnya domain yang
lain. Sikap ini penting dalam proses belajar, tanpa
kemampuan ini belajar tak akan
berhasil dengan baik. Berdasarkan
teori-teori belajar yang dijelaskan di atas teori yang sesuai
dengan motivasi adalah teori belajar menurut R. Gagne yang
menyebutkan bahwa belajar adalah proses untuk memperoleh motivasi. Sedangkan teori
yang sesuai dengan faktor ekstern yang mempengaruhi prestasi yang sedang dikaji
oleh peneliti yaitu metode pembelajaran adalah teori konstruktivisme. Teori ini
meyebutkan bahwa proses belajar mengajar bukanlah kegiatan memindahkan
pengetahuan dari guru ke subjek belajar/siswa, tetapi suatu kegiatan yang
memungkinkan subjek belajar merekonstruksi pengetahuannya. Mengajar adalah
bentuk partisipasi dengan subjek belajar dalam membentuk pengetahuan dan
membuat makna, mencari kejelasan dan membentuk justifikasi. Karena itu guru
mempunyai peran yang penting sebagai mediator dan fasilitator untuk membantu
optimalisasi belajar siswa dengan cara menggunakan metode-metode mengajar yang
tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar